Ini adalah sebuah cerita dari perkumpulan Anjing di suatu Gurun pasir. Anjing yang satu bernama Blacky dia sangat percaya diri, antusias dan berani. Suatu waktu dalam sebuah perkumpulan anjing-anjing itu ada sebuah kesepakatan untuk mengadakan lomba lari marathon di gurun pasir tersebut.
Kemudian di tentukan hari dan jamnya. Setiap peserta di bekali alat komunikasi (katakanlah Handphone), untuk saling mengecek dimana keberadaan mereka sewaktu lomba berjalan. Blacky sangat yakin bahwa dia bisa memenangkan pertandingan, dia bilang " I am going to be a Winner " berkali-kali. Setiap bertemu dengan temannya dia bilang seperti itu.
Perlombaan di mulai, mereka sudah start. Beberapa waktu berjalan si Blacky benar-benar berada paling depan, melejit dan meninggalkan peserta lainnya, semakin jauh...jauh....jauh dan jauh. Sampai beberapa jam tidak terlihat oleh peserta yang lain. Setiap beberapa menit Blacky menelpon teman-temannya bahwa dia akan menjadi THE WINNER, dia bilang tinggal beberapa step lagi akan menuju finish.
Dia tetap lari jauh meinggalkan lainnya. Dia telphone lagi ke teman-temannya, 1 step lagi dia akan MENANG. Kemudian beberapa waktu lagi dia telphone lagi ke teman-temannya bahwa garis FINISH sudah terlihat oleh dia. Anjing-anjing yang lain, terus berlari mengejar ketinggalan dan berusaha menuju Finish.
Tetapi mereka sangat bingung kenapa si Blacky tidak ada di garis finish, mereka mencari si Blacky ke segala penjuru, mereka berusaha menelpon Blacky, tetapi selalu mail box dan tidak ada jawaban. Beberapa lama mereka belum temukan Blacky, kemudian para anjing sepakat untuk menyewa Helikopter untuk mencari Blacky. Mereka berputar-putar di gurun pasir tersebut dan lama belum dapatkan Blacky. Akhirnya mereka melihat ada sebuah titik kecil, kemudian helikopter tersebut menuju titik hitam tersebut. Benar sekali bahwa itu adalah Blacky, dan alangkah terkejutnya mereka karena Blacky terdiam tak bergerak sedikitpun. Mereka menyentuh hidungnya dan Blacky sudah tidak bernyawa. Beberapa dari mereka saling menganalisa, kenapa Blacky bisa seperti itu.
Ada yang berpendapat mungkin dia kelaparan, tetapi setelah di cek tas bekal makanannya masih banyak. Ada lagi yang menganalisa, mungkin dia kehausan, kemudian di cek lagi bahwa botol minumnya juga masih banyak. Ada yang lain mengira Blacky terluka, tetapi para ahli dokter hewan dari dunia anjing mengecek bahwa Blacky tidak terluka, semua tubuhnya mulus. Akhirnya ada 1 dokter yang lain memberikan alasan yang paling tepat, setelah cek secara medis, bahwa Blacky mati karena dia terlalu lama menahan air kencing, dan dia berusaha untuk membuang air kencing tersebut, tetapi lama mencari pohon dan tidak dapatkan. Jadi kebiasaan Blacky dan anjing umumnya adalah kencing di tiang pohon dengan mengangkat salah satu kakinya. Dan Blacky mati karena tidak membuang air kencingnya, karena dia tidak dapatkan pohon digurun pasir tersebut.
Apa moral dari cerita diatas?
Bahwa kebiasaan yang jelek itu bisa membahayakan kita. Apalagi jika kita tidak sadar dan tidak mau merubah kebiasaan kita. Karena kebiasaan mempengaruhi cara hidup kita. Cara hidup kita mencerminkan karakter kita, dan Karakter kita mempengaruhi nasib dan masa depan kita. Kebanyakan orang memang sulit untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan yang sudah berlangsung berulang-ualang bahkan bertahun-tahun, dan kebanyakan orang takut kehilangan, karena setiap perubahan akan menghilangkan sesuatu. Tapi yakinlah jika perubahan baik pasti akan menjadi baik pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar