Melihat orang dengan dandanan necis perlente, cincin emas melingkar, jam tangan, sepatu fashion dan asesoris merek terkenal.
Menenteng gadget mutakhir nan mahal sekelas BlackBerry, iPhone serta kunci mobil mewah.
Tidak lupa dengan aroma parfum bermerk, tentu akan membuat kebanyakan orang berdecak kagum dan minder karena sudah merasa langsung berada di strata sosial ekonomi yang berbeda. Penampilan borju yang tampak kasat mata seperti itu seolah-olah sudah men-judge bahwa pastilah mereka itu adalah ORANG KAYA yang bergelimang harta benda, rumah mewah, mobil mewah lebih dari satu, bisa beli ini itu cukup dengan tunjuk jari saja.
Ya, orang kaya bagi sebagian kita diartikan seperti penjelasan pembuka di atas. Intinya orang kaya itu identik dengan ciri-ciri harta
benda yang nampak kasat mata oleh mata kita.
Punya HP baru, rumah baru, liburan tiap tahun, mobil baru, TV baru pasti akan dicap sebagai orang kaya.
Padahal definisi seungguhnya ORANG KAYA sebenarnya tidaklah seperti itu dan sangat berbeda. Karena kadang kita terbalik dan salah kaprah membedakan antara Orang Kaya dengan Orang Mampu/Berharta.
Coba perhatikan, apa sih bedanya Anda punya mobil Innova dengan orang yang punya mobil Mercy? Toh Anda juga bisa naik mobil roda empat, sehingga tidak kehujanan dan kepanasan. Apa bedanya Anda makan siang di RM Padang dengan yang makan di Restoran Jepang? Toh, Anda juga bisa makan dengan kenyang. Apa bedanya Anda liburan di Bali dengan orang yang liburan di Paris? Toh, Anda dan keluarga bisa bersantai menikmati suasana indah dan mengurangi stress kerja selama ini. Apa bedanya Anda terbang naik Lion Air dengan orang yang terbang naik Garuda Kelas Bisnis? Toh Anda bisa juga terbang hingga sampai tujuan. Apa bedanya Anda naik haji reguler dengan yang naik haji kelas eksekutif? Toh Anda juga akhirnya bisa melaksanakan rukun haji dengan baik dan lancar. Apa bedanya Anda punya gadget Nokia dengan orang yang punya iPhone? Toh Anda juga bisa menerima dan mengirim pesan suara dan teks dll.
ORANG KAYA dan ORANG MAMPU
Kalau yang Anda maksudkan bahwa yang punya Mercy, iPhone, Naik Haji kelas eksekutif, naik Garuda, dll adalah orang kaya, Anda SALAH BESAR! Karena yang benar mereka adalah ORANG MAMPU. Dalam artian adalah orang yang mampu dan mau MEMBAYAR LEBIH! Padahal apakah kita tahu bahwa bisa jadi mereka mampu membayar lebih tersebut bukan dari uang mereka sendiri alias duit hutang atau malah dapat bonus/hadiah :)
Nah, mungkin kita jadi penasaran dan bertanya-tanya. Jadi seperti apa sih yang dinamakan orang kaya itu??
Yes, pertanyaan yang bagus. Orang itu dinamakan kaya bukan dari JUMLAH HARTA baik yang nampak kasat mata sehari-hari dan yang tersimpan di tabungan, deposito, emas, saham, dll. Melainkan orang yang dinamakan dan pantas menyandang status ORANG KAYA adalah dari seberapa lama dia mampu mencukupi kehidupannya dan keluarganya dengan segala standar hidup yang mereka inginkan dengan KEKAYAAN BERSIH yang dimiliki saat ini. Jadi ukurannya adalah bukan JUMLAH HARTA-nya melainkan WAKTU BERTAHAN-nya. .
Coba berikan contoh supaya kami lebih paham!
Oke begini, coba hitung seluruh pengeluaran Anda tiap bulan, berapa kira-kira rata-ratanya? Silahkan dijumlahkan pengeluaran rutin tiap bulan seperti bayar tagihan telepon, listrik, sekolah anak, keperluan dapur, makan, dll. Setelah itu coba hitung seluruh harta yang Anda miliki seperti rumah, tanah, kendaraan, furnitur rumah tangga, HP, emas, tabungan, deposito, dll. Kemudian coba hitung seluruh pokok hutang yang sedang Anda miliki sekarang seperti hutang ke teman/keluarga, hutang kartu kredit, hutang KPR, hutang kendaraan bermotor, dsb. Dari sana coba Anda hitung untuk mendapatkan KEKAYAAN BERSIH yang Anda miliki. Sehingga rumusnya:
Kekayaan Bersih = Total Harta-Total Hutang
Nah, selanjutnya dari jumlah Kekayaan Bersih tersebut baru lah kita bisa tahu apakah kita ORANG KAYA atau BELUM KAYA :) Caranya yaitu dengan rumus berikut:
WAKTU BERTAHAN = Kekayaan Bersih/Standar Hidup Per Bulan
Jadi misalnya Kekayaan Bersih Anda adalah Rp. 1.000.000.000 dengan Biaya Hidup Anda per bulan rata-ratanya adalah Rp. 25.000.000. Maka Waktu Bertahan Anda adalah 40 BULAN. Artinya Anda dapat hidup tenang dan nyaman dengan standar hidup Anda inginkan selama 40 bulan atau setara 3,3 tahun!
Berarti sekarang Anda bisa mengukur apakah dengan 3,3 tahun tersebut sudah bisa aman atau belum? Jawabannya tentu bisa Anda jawab sendiri :) . Jadi sekali lagi orang kaya itu ternyata bukan berdasarkan banyaknya harta yang dimiliki, melainkan seberapa banyak harta tersebut mampu kita kumpulkan dan diakumulasikan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup kita.
Kalau misalnya ada suatu kesempatan untuk Anda bertahan lebih lama, apakah mau? Orang boleh bilang kalau 'uang bukanlah segalanya',... tapi ngaca dong.... dimana-mana perlu uang....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar