tag:blogger.com,1999:blog-57891914494072053892024-03-09T07:35:48.270+07:00Kumpulan Motivasi DiriBlog ini berisi kumpulan cerita yang bertujuan untuk menambah motivasi diri sendiri dan untuk menambah semangat hidup. Blog ini dikumpulkan untuk disebarluaskan kepada yang membutuhkan. Mudah-mudahan tidak ada yang berkeberatanBolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.comBlogger51125tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-41316644372096965072012-04-20T11:34:00.000+07:002012-04-20T11:34:31.795+07:00Kisah Uang Seribu dan Seratus RibuUang Rp1000 dan Rp100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama di cetak
dan diedarkan Bank Indonesia. Mereka keluar pada saat bersamaan, berpisah dari
bank, lalu beredar di masyarakat.<br />
Empat bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet
seorang pemuda, terjadilah percakapan<br />
<br />
Rp100.000 : Kenapa badanmu begitu lusuh, kotor dan bau amis?<br />
<br />
Rp1.000 : karena begitu keluar dari bank, aku langsung ke tangan orang-orang
bawahan, dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan hingga tangan
pengemis. Kalau kamu, kenapa kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih?<br />
<br />
Rp100.000 : karena begitu keluar dari bank, aku langsung disambut perempuan
cantik dan beredarnya pun di restauran mahal, di mall dan hotel berbintang.
Keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet.<br />
<br />
Rp1000 : pernahkah engkau mampir ke tempat ibadah?<br />
<br />
Rp100.000 : (terdiam, lalu) Jarang sih, bahkan banyak di<br />antara kami yang
belum pernah.<br />
<br />
Rp1.000 : ketahuilah, walaupun keadaanku seperti ini, aku
selalu mampir di rumah-rumah ibadah dan di tangan anak yatim. Karena itu, aku selalu
bersyukur kepada Tuhan. Aku dipandang manusia bukan sebuah nilai, tapi yang
mereka pandang adalah sebuah manfaat….<br />
<br />
Akhirnya menangislah uang Rp100.000 karena merasa besar, hebat dan tinggi
nilainya tetapi tidak begitu bermanfaat selama ini …<br />
<br />
Ayoo kawan jgn buat Rp. 100.000,- begitu malu dan menangis… ayoo berikan
sedekah terbaikmu..!!Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-12365404201210656802012-02-15T12:18:00.002+07:002012-02-15T12:18:26.904+07:00Butir PadiAlkisah satu butir padi berkata kepada Tuhan:" Mengapa Engkau tidak membuatku sedemikian rupa supaya manusia bisa menyantapku secara langsung ?.. <br />
<br />
Betapa susahnya mereka untuk menyentap diriku, mereka harus menanamku lalu merawat memanen, menggiling baru memasaknya, itupun kalau semuanya berjalan dengan lancar, kadang mereka harus mengalami resiko gagal.. bukankah pekerjaan itu sangat menguras waktu dan tenaga ? <br />
<br />
Tuhan menjawab :..Aku menghendaki demikian demi kebaikan manusia, mereka tidak begitu saja memakanmusupaya mereka tidak menjadi sombong, tetapi mereka harus mengolahnya supaya memahami arti bekerja keras, mereka membutuhkan air dan matahari supaya bergantung dan berharap padaKU.. <br />
<br />
Sahabat, <br />
<br />
Ada istilah mengatakan siapa yang tidak bekerja janganlah makan..!, <br />
<br />
Bekerja adalah mengaplikasikan nilai-nilai manusia sebagai umat ciptaan Tuhan.. Mengaktualisasi semua karunia, skill keunggulan, hikmat dsb untuk memuliakan YANG MEMBERI semuanya itu.. <br />
<br />
Berarti orang yang tidak mau bekerja adalah orang yang merendahkan ciptaan yang sudah dikreasi sedemikian rupa oleh sang pencipta.. begitu unik, begitu special, berbeda satu dengan yang lainnya.. <br />
<br />
Bekerja adalah salah satu aplikasi ibadah dalam kehidupan sehari-hari, membaikkan diri kita, membaikkan keluarga, membaikkan orang disekitar kita... <br />
<br />
Seringkali kita berjumpa dengan kemustahilan pada saat bekerja, ada titik patah yang tidak mampu dan tidak mungkin diselesaikan secara manusia.. <br />
<br />
Disitulah letak kehebatan Tuhan, dengan setiap persoalan manusia "dipaksa" untuk tunduk dan bergantung dan mencari sang PENCIPTANYA.. <br />
<br />
Jangan sombong bila anda berhasil, dan jangan sedih bila anda gagal...karena bekerja itu adalah ibadah..! <br />
<br />
Selamat menanam padi !!Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-43178025972171531232012-02-15T11:19:00.000+07:002012-02-15T11:19:55.848+07:00Kemenangan butuh kesabaran..Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran. “Ayah, ayah” kata sang anak. “Ada apa?” tanya sang ayah ? “Aku capek, sangat capek, aku capek karena aku belajar mati-matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja ! Aku capek… sangat capek… Aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja ! Aku capek, sangat capek… aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung… Aku ingin jajan terus ! Aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku (perkataan) untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati. Aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku. Aku capek ayah, aku capek menahan diri… Aku ingin seperti mereka-mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah !”, sang anak mulai menangis…<br />
<br />
Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ”Anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak. Kemudian mereka pergi menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang.<br />
<br />
Lalu sang anak pun mulai mengeluh ”Ayah mau kemana kita ? Aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. Badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah karena ada banyak ilalang. Aku benci jalan ini ayah”. Sang ayah hanya diam, sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang.<br />
<br />
“Wwaaaah… tempat apa ini ayah ? Aku suka ! Aku suka tempat ini!”. Sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.<br />
<br />
“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah”, ujar sang ayah. Lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya. ”Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi ? Padahal tempat ini begitu indah?” ”Tidak tahu ayah, memangnya kenapa ?” ”Itu karena orang-orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tahu ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu” “Ooh… berarti kita orang yang sabar ya ayah ? Syukurlah.” ”Nah, akhirnya kau mengerti” ”Mengerti apa ? Aku tidak mengerti ?”.<br />
<br />
”Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kejujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi. Bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga dan akhirnya semuanya terbayarkan ? Ada telaga yang sangat indah. Seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat ? Kau tidak akan mendapat apa-apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku !”.<br />
<br />
”Tapi ayah… tidak mudah untuk bersabar”. “Aku tahu, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat. Begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi…ingatlah anakku. Ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri. Maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… jadilah seorang pemuda yang kuat, yang tetap tabah dan ikhlas, karena ia tahu ada Tuhan di sampingnya. Maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan, disaat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang. Maka kau tahu akhirnya kan?” ”Ya… ayah, aku tahu. Aku akan dapat “Surga yang indah” yang lebih indah dari telaga ini… sekarang aku mengerti… terima kasih ayah, aku akan tegar disaat yang lain terlempar”. Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-40221220696151442292012-02-03T12:37:00.002+07:002012-02-03T12:37:25.088+07:00Buku Harian AyahAyah dan ibu telah menikah lebih 30 tahun, dan Michael sama sekali tidak pernah melihat mereka bertengkar. Dalam hati Michael, perkawinan ayah dan ibu ini selalu menjadi teladan baginya. Michael juga selalu berusaha keras agar dia bisa menjadi pria dan suami yang baik seperti ayahnya. Namun, harapan tinggallah harapan, sementara penerapannya sangatlah sulit. Tidak lama setelah menikah, dia dan istrinya mulai sering bertengkar hanya karena hal-hal kecil dalam rumah tangga.<br />
<br />
Malam minggu ketika pulang ke kampung halaman, Michael tidak kuasa menahan diri hingga menuturkan segala keluhan tersebut pada ayah. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ayah mendengarkan segala keluhan Michael. Setelah itu beliau berdiri dan masuk ke rumah. Tak lama kemudian, ayah mengusung keluar belasan buku catatan dan ditumpuknya begitu saja di hadapan Michael. Sebagian besar halaman buku tersebut telah menguning, kelihatannya buku-buku tersebut telah disimpan selama puluhan tahun.<br />
<br />
Ayah Michael tidak banyak mengenyam pendidikan, apa bisa beliau menulis buku harian? Dengan penuh rasa ingin tahu dia mengambil salah satu buku itu. Tulisannya adalah tulisan tangan ayah, agak miring dan sangat aneh, ada yang sangat jelas, ada juga yang semrawut, bahkan ada yang tulisannya sampai menembus bebertapa halaman kertas. Michael segera tertarik dengan hal tersebut. Mulailah Michael baca halaman demi halaman buku itu dengan seksama.<br />
<br />
Semuanya merupakan catatan hal-hal sepele, “Suhu udara mulai berubah menjadi dingin, ia sudah mulai merajut baju wol untukku. Anak-anak terlalu berisik, untung ada dia.” Sedikit demi sedikit tercatat. Semua itu adalah catatan berbagai macam kebaikan dan cinta ibu kepada ayah, cinta ibu kepada anak-anak dan keluarga. Dalam sekejap Michael sudah membaca habis beberapa buku. Arus hangat mengalir dalam hatinya. Matanya berlinang air mata. Michael mengangkat kepala, dengan penuh rasa haru dia berkata pada ayah, “Ayah, saya sangat mengagumi ayah dan ibu.” Ayah menggelengkan kepalanya dan berkata, “Tidak perlu kagum, kamu juga bisa.”<br />
<br />
Ayah berkata lagi, “Menjadi suami istri selama puluhan tahun lamanya, tidak mungkin sama sekali tidak terjadi pertengkaran dan benturan? Intinya adalah harus bisa belajar saling pengertian dan toleran. Setiap orang memiliki masa emosional. Ibumu terkadang kalau sedang kesal, juga suka mencari gara-gara, melampiaskan kemarahannya pada ayah, mengomel. Waktu itu ayah bersembunyi di depan rumah. Dalam buku catatan, ayah tuliskan segala hal yang telah ibumu lakukan demi rumah tangga ini. Sering kali dalam hati ayah penuh dengan amarah waktu menulis kertasnya dan sampai sobek akibat tembus oleh pena. Tapi, ayah masih saja terus menulis satu demi satu kebaikannya. Ayah renungkan bolak-balik dan akhirnya emosi itu tidak ada lagi, yang tinggal semuanya adalah kebaikan dari ibumu.”<br />
<br />
Dengan terpesona MIchael mendengarkannya. Lalu dia bertanya pada ayah, “Ayah, apakah ibu pernah melihat catatan ini?” Ayah hanya tertawa dan berkata, “Ibumu juga memiliki buku catatan. Buku catatannya berisi kebaikan diriku. Kadang kala malam hari, menjelang tidur, kami saling bertukar buku catatan, dan saling menertawakan pihak lain. Ha...ha...ha...” Saat memandang wajah ayah yang dipenuhi senyuman dan setumpuk buku catatan di atas meja, tiba-tiba saya sadar akan rahasia pernikahan, “Cinta itu sebenarnya sangat sederhana, ingat dan catat kebaikan pasangan. Lupakan segala kesalahan dari pihak lain.”<br />
<br />
Inspirasi <br />
<br />
Untuk direnungkan : Apakah anda berencana menikah? Hidup pernikahan tidak selalu indah. Andalah yang membuatnya indah. <br />
<br />
Apakah anda sudah menikah? Mana yang lebih banyak anda lakukan, mencatat kebaikan pasangan atau keburukannya? Pilihlah kebaikan!<br />
<br />
Untuk dilakukan : “Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib.” <br />
<br />
Jika anda kesulitan untuk memuji orang lain, jangan-jangan anda pun jarang sekali mendapat pujian. Lihatlah hal-hal positif atau kebaikan orang lain apa lagi pasangan kita! Karena dengan berbuat demikian maka, hubungan kita akan lebih langgeng, mengurangi prejudis, pikiran negatif yang dapat merusak hubungan dengan orang lain terlebih pasangan. Hidup ini hanya sekali kita jalani, buatlah itu indah karena bilamana keharmonisan terbentuk dalam rumah tangga! Maka itu kita akan bawah sampai ke dalam surga. Mulailah sekarang memberikan pujian, kepada pasangan kita niscaya kelak kita akan tuai hasilnya yaitu menjadi pasangan yang harmonis didunia sampai keakhirat. Tumbuhkan rasa toleransi dan pupuklah selalu komunikasi yang baik dengan demikian dunia akan tersenyum melihat anda. Memang susah dilakukan ... tapi setidaknya ... Cobalah ..Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-57205576727871481842012-01-31T12:28:00.000+07:002012-01-31T12:28:50.450+07:00Kisah KarpetAda seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.<br />
<br />
Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanyagara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan menyiksanya. <br />
<br />
Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya.<br />
<br />
Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu:<br />
<br />
“Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan”<br />
Ibu itu kemudian menutup matanya.<br />
<br />
“Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?”<br />
<br />
Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yang murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.<br />
<br />
Virginia Satir melanjutkan; “Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka.”<br />
<br />
“Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi”.<br />
<br />
Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, nafasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.<br />
<br />
“Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu”.<br />
<br />
Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.<br />
<br />
“Sekarang bukalah mata ibu” Ibu itu membuka matanya<br />
<br />
“Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?”<br />
<br />
Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.<br />
<br />
“Aku tahu maksud anda” ujar sang ibu, “Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif”.<br />
<br />
Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yang dikasihinya ada di rumah.<br />
<br />
Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita ‘membingkai ulang’ sudut pandang kita sehingga sesuatu yang tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya. <br />
<br />
Terlampir beberapa contoh pengubahan sudut pandang :<br />
Saya BERSYUKUR;<br />
1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain<br />
2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat *****.<br />
3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal,karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan<br />
4. Untuk Tagihan kartu kredit yang cukup besar,karena itu artinya saya harus bekerja untuk bayar cicilan<br />
5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan,karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman<br />
6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan<br />
7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras<br />
8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat<br />
9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya, karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup<br />
10. Untuk dst…Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-36955723152577099092011-12-07T09:08:00.000+07:002011-12-07T09:08:50.531+07:00Sebuah Cangkir Yang CantikAlkisah....<br />
<br />
Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko souvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. "Lihat cangkir itu," kata si nenek kepada <br />
suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si kakek.<br />
<br />
Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku <br />
hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar. <br />
<br />
Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi <br />
orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata "belum !" <br />
<br />
Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak. <br />
<br />
Wanita itu berkata "belum !" Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku.Ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin. <br />
<br />
Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku. <br />
<br />
Renungan : <br />
<br />
Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat Tuhan membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh <br />
penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya. "Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun." <br />
<br />
Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Dia sedang membentuk Anda. Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk Anda.<br />
<br />
Bahan renungan untuk kita semua.... <br />
<br />
<br />
<br />
BackBolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-14687646830885136542011-08-05T10:49:00.002+07:002011-08-05T10:49:56.095+07:00Ciuman Terakhir untuk Ayah<div style="text-align: justify;">
Rapat Direksi baru saja berakhir. Bob mulai bangkit berdiri dan menyenggol
meja sehingga kopi tertumpah keatas catatan-catatannya.<br />
<br />
"Waduhhh,memalukan sekali aku ini, diusia tua kok tambah ngaco.."<br />
<br />
Semua orang ramai tergelak tertawa, lalu sebentar kemudian, kami semua mulai
menceritakan Saat-saat yang paling menyakitkan dimasa lalu dulu.<br />
<br />
Gilirannya kini sampai pada Frank yang duduk terdiam mendengarkan kisah lain-lainnya.<br />
<br />
"Ayolah Frank, sekarang giliranmu. Cerita dong, apa saat yang paling tak enak
bagimu dulu." Frank tertawa, mulailah ia berkisah masa kecilnya.<br />
<br />
"Aku besar di San Pedro. Ayahku seorang nelayan, dan ia cinta amat pada lautan.
Ia punya kapalnya sendiri, meski berat sekali mencari mata pencaharian di laut.
Ia kerja keras sekali dan akan tetap tinggal di laut sampai ia menangkap cukup
ikan untuk memberi makan keluarga. Bukan cuma cukup buat keluarga kami sendiri,
tapi juga untuk ayah dan ibunya dan saudara-saudara lainnya yang masih di rumah."<br />
<br />
Ia menatap kami dan berkata, "Ahhh, seandainya kalian sempat bertemu ayahku. Ia
sosoknya besar, orangnya kuat dari menarik jala dan memerangi lautan demi
mencari ikan. Asal kau dekat saja padanya, wuih, bau dia sudah mirip kayak
lautan. Ia gemar memakai mantel cuaca-buruk tuanya yang terbuat dari kanvas dan
pakaian kerja dengan kain penutup dadanya. Topi penahan hujannya sering ia tarik
turun menutupi alisnya. Tak perduli berapapun ibuku mencucinya, tetap akan
tercium bau lautan dan amisnya ikan."<br />
<br />
Suara Frank mulai merendah sedikit.<br />
<br />
"Kalau cuaca buruk, ia akan antar aku ke sekolah. Ia punya mobil truk tua yang
dipakainya dalam usaha perikanan ini. Truk itu bahkan lebih tua umurnya daripada
ayahku. Bunyinya meraung dan berdentangan sepanjang perjalanan. Sejak beberapa
blok jauhnya kau sudah bisa mendengarnya. Saat ayah bawa truk menuju sekolah,
aku merasa menciut ke dalam tempat duduk, berharap semoga bisa menghilang.
Hampir separuh perjalanan, ayah sering mengerem mendadak dan lalu truk tua ini
akan menyemburkan suatu kepulan awan asap. Ia akan selalu berhenti di depan
sekali, dan kelihatannya setiap orang akan berdiri mengelilingi dan menonton.
Lalu ayah akan menyandarkan diri ke depan, dan memberiku sebuah ciuman besar
pada pipiku dan memujiku sebagai anak yang baik. Aku merasa agak malu, begitu
risih. Maklumlah, aku sebagai anak umur dua-belas, dan ayahku menyandarkan diri
kedepan dan menciumi aku selamat tinggal!"<br />
<br />
Ia berhenti sejenak lalu meneruskan, "Aku ingat hari ketika kuputuskan aku
sebenarnya terlalu tua untuk suatu kecupan selamat tinggal. Waktu kami sampai
kesekolah dan berhenti, seperti biasanya ayah sudah tersenyum lebar. Ia mulai
memiringkan badannya kearahku, tetapi aku mengangkat tangan dan berkata, 'Jangan,
ayah.' Itu pertama kali aku berkata begitu padanya, dan wajah ayah tampaknya
begitu terheran.<br />
<br />
Aku bilang, 'Ayah, aku sudah terlalu tua untuk ciuman selamat tinggal.<br />
<br />
Sebetulnya sudah terlalu tua bagi segala macam kecupan.'<br />
<br />
Ayahku memandangiku untuk saat yang lama sekali, dan matanya mulai basah.<br />
<br />
Belum pernah kulihat dia menangis sebelumnya. Ia memutar kepalanya, pandangannya
menerawang menembus kaca depan. 'Kau benar,' katanya.<br />
<br />
'Kau sudah jadi pemuda besar......seorang pria. Aku tak akan menciumimu lagi.'"<br />
<br />
Wajah Frank berubah jadi aneh, dan air mata mulai memenuhi kedua matanya, ketika
ia melanjutkan kisahnya. "Tidak lama setelah itu, ayah pergi melaut dan tidak
pernah kembali lagi. Itu terjadi pada suatu hari, ketika sebagian besar armada
kapal nelayan merapat dipelabuhan, tapi kapal ayah tidak.Ia punya keluarga besar
yang harus diberi makan.<br />
<br />
Kapalnya ditemukan terapung dengan jala yang separuh terangkat dan separuhnya
lagi masih ada dilaut.Pastilah ayah tertimpa badai dan ia mencoba menyelamatkan
jala dan semua pengapung-pengapungnya."<br />
<br />
Aku mengawasi Frank dan melihat air mata mengalir menuruni pipinya.<br />
<br />
Frank menyambung lagi, "Kawan-kawan, kalian tak bisa bayangkan apa yang akan
kukorbankan sekedar untuk mendapatkan lagi sebuah ciuman pada pipiku....untuk
merasakan wajah tuanya yang kasar......untuk mencium bau air laut dan samudra
padanya.....untuk merasakan tangan dan lengannya merangkul leherku. Ahh,
sekiranya saja aku jadi pria dewasa saat itu. Kalau aku seorang pria dewasa, aku
pastilah tidak akan pernah memberi tahu ayahku bahwa aku terlalu tua 'tuk sebuah
ciuman selamat tinggal."<br />
<br />
Semoga kita tidak menjadi terlalu tua untuk menunjukkan cinta kasih kita.....
</div>
Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-13345311662639755362011-08-05T10:44:00.003+07:002011-08-05T10:45:08.929+07:00Balok di Matamu<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang buta dan seorang juling sedang bertengkar. "Ayo kita berkelahi di lapangan, siapa menang, dia yang benar, " kata si buta. Si juling menjawab, "Siapa takut?" </div>
<div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Ketika mereka sampai di lapangan, si buta berteriak: "Hei pengecut, jangan sembunyi di tempat gelap, hadapi aku." Tapi si juling segera menyahut, "Kau yang pengecut, kenapa kau membawa teman? Kalau kau lelaki sejati, majulah satu lawan satu." Padahal, tidak ada orang lain kecuali mereka berdua. Si buta menganggap si juling bersembunyi, sedang si juling melihat seolah-olah ada dua lawan di hadapannya, padahal tidak. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dalam kehidupan, kita bisa mengalami dan menyaksikan hal konyol semacam ini. Orang munafik bisa selalu menemukan kelemahan dan ketidakberesan orang lain. Sedangkan kesalahan dan kedegilan hatinya sendiri yang lebih besar tak mampu dikenalinya. Kita akan merasa tidak nyaman jika dekat dengan orang seperti ini. Sebab ia bisa menemukan hal-hal yang dianggapnya tidak beres, tetapi tidak mampu dan tidak mau mengakui kelemahannya sendiri. Bagaimana menghadapi orang seperti ini? Apakah dengan menjauhinya, sebab mengurus orang seperti ini hanya menguras energi? </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Stop, jangan tergesa bertindak demikian. Sebab, jangan-jangan kita sendiri orang munafik itu.
"Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan serpihan kayu itu dari mata saudaramu." Artinya, setelah memeriksa diri sendiri, barulah kita dimampukan menolong orang lain yang punya kesalahan, sebagai saudara. Caranya? Dengan kasih, dan tidak menghakimi </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
PERIKSA DIRI SENDIRI SEBELUM MENGHAKIMI. ITU YANG MENOLONG KITA UNTUK DAPAT SELALU MENGASIHI</div>
Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-25516546303778338952011-08-05T10:19:00.000+07:002011-08-05T10:19:07.034+07:00Apa itu miskin, bu?
Anak-Anak lain di taman
bilang kita miskin. <br />
Benarkah itu, bu?" tanya si
anak.<br />
<br />
“Tidak, kita tidak miskin, Aiko,” jawab ibunya.<br />
<br />
“Apakah kemiskinan itu?” Aiko, si anak, bertanya lagi.<br />
<br />
<br />
“Miskin berarti tidak mempunyai sesuatu apapun untuk diberikan kepada orang
lain.”<br />
<br />
Aiko agak terkejut. Oh! Tapi kita memerlukan semua barang yang kita punya,
apakah yang dapat kita berikan” katanya menyelidik.<br />
<br />
“Kau ingat bibi penjual kue
yang menjaja keliling kampung ke sini minggu lalu? <br />
Kita memberinya sebagian dari
makanan kita kepadanya. <br />
Kemudian dia datang kembali
ke sini. <br />
Kita berikan dia tempat tidur,
kerana dia tidak ada tempat untuk menginap malam itu?<br />
<br />
“Rumah kita jadi sempit?” jawab Aiko. <br />
Tapi si ibu tidak mengaku
kalah <br />
“Kan kita selalu memberikan
sebagian dari sayuran kita kepada keluarga Watari, bukan?” katanya.<br />
<br />
“Ibulah yang memberinya. <br />
Hanya saya seorang yang
miskin. <br />
Saya tidak punya apa-apa
untuk diberikan kepada orang lain.”<br />
<br />
Si ibu tersenyum dan memberikan pandangan pada anaknya. <br />
“Oh! engkau pun ada sesuatu.
<br />
Setiap orang mempunyai
sesuatu untuk diberikan kepada orang lain. <br />
Fikirkanlah hal itu dan kau
akan menemukan sesuatu.”<br />
<br />
Tidak lama kemudian, si anak mendapatkan jawapannya. <br />
“Bu! Saya mempunyai sesuatu
untuk saya berikan. <br />
Saya dapat memberikan
cerita-cerita saya kepada teman saya. <br />
Saya dapat memberikan kepada
mereka cerita-cerita dongeng yang saya dengar dan baca di sekolah.”<br />
<br />
“Sudah semestinya! <br />
Karena kau pandai bercerita,
seperti bapakmu juga. <br />
Setiap orang senang mendengar
cerita.”<br />
<br />
“Saya akan memberikan cerita kepada mereka, sekarang ini juga!” kata Aiko.<br />
Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-39961824640114404202011-08-05T10:03:00.002+07:002011-08-05T10:03:15.840+07:00Merasa Kurang<div align="justify">
Kisah ini menceritakan seorang anak yang kehilangan uang
sebesar Rp 10.000. Dia begitu sedihnya dan menangis sejadi-jadinya. Paman anak
tersebut merasa kasihan, kemudian dia menghampiri anak itu.<i><br />
<br />
</i><span style="font-size: small;">“Kenapa kamu menangis?” tanya pamannya dengan penuh kasih
sayang.<br />
<br />
“Uang saya hilang. Rp 10.000.” katanya sambil terisak-isak.<br />
<br />
“Tenang saja, nich paman ganti yah… paman kasih Rp 10.000 buat kamu. Jangan
menangis yah!” kata pamannya sambil menyerahkan selembar uang Rp 10.000. Namun,
sia anak tetap saja menangis. Kenapa?<br />
<br />
“Kenapa kamu masih menangis saja? Kan sudah diganti?” tanya pamannya.<br />
<br />
“Kalau tidak hilang… uang saya sekarang Rp 20.000.” kata anak itu dan terus
menangis.<br />
<br />
Pamannya bingung…<br />
<br />
“Terserah kamu saja dech….”, katanya sambil pergi.<br />
<br />
Ayahnya yang baru pulang kantor mendapati anaknya masih menangis.<br />
<br />
“Kenapa sayang? Koq menangis sich. Lihat mata kamu, sudah bengkak begitu. Nangis
dari tadi yah?” tanyanya sambi menyeka air mata anaknya.<br />
<br />
“Uang saya hilang Rp 10.000.” kata anaknya mengadu.<br />
<br />
“Ooohhh. Lho itu punya uang Rp 10.000? Katanya hilang?” tanya ayahnya yang heran
karena dia melihat anaknya memegang uang Rp 10.000<br />
<br />
“Ini dari paman…. uang saya hilang. Kalau tidak hilang saya punya Rp 20.000.”
jawabnya sambil terus menangis.<br />
<br />
“Sudahlah…. nih ayah ganti. Ayah ganti dengan uang yang lebih besar. Ayah kasih
kamu Rp 20.000. Jangan menangis lagi yah!” kata ayahnya sambil menyerahkan
selembar uang Rp 20.000.<br />
<br />
Si anak menerima uang itu. Tetapi masih tetap saja menangis. Ayahnya heran,
kemudian bertanya lagi.<br />
<br />
“Kenapa masih menangis saja? Kan sudah diganti?”<br />
<br />
“Kalau tidak hilang, uang saya Rp 40.000.”<br />
<br />
Ayahnya hanya geleng-geleng kepala.<br />
<br />
“Kalau gitu dikasih berapa pun, kamu akan nangis terus.” sambil mengendong
anaknya.</span><br />
<br />
PESAN MORAL:<br />
Motivasi ini nyata? Tidak juga, ini hanya rekayasa. Dalam kenyataannya banyak
orang yang memiliki sikap seperti anak tadi. Dia hanya melihat apa yang tidak
ada, dia hanya melihat apa yang kurang, tanpa melihat sebenarnya dia sudah
memiliki banyak hal. Sifat manusia yang selalu merasa kurang padahal nikmat
Tuhan begitu banyaknya sudah dia terima.<br />
<br />
Banyak orang mengeluh tidak bisa bisnis, sebab dia tidak punya uang untuk modal.
Padahal modal hanyalah salah satu yang diperlukan dalam bisnis. Bisa jadi dia
sudah punya waktu, punya tenaga, dan punya ilmu untuk bisnis. Namun dia tidak
juga bertindak sebab dia hanya fokus melihat kekurangan, bukannya bertindak
dengan memanfaatkan apa yang ada. Mulailah Bertindak Dari Yang Sudah Ada.<br />
<br />
Bersyukurlah jika Anda merasa tersindir dengan dongeng motivasi diatas, artinya
Anda perlu berubah sekarang.</div>
Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-7598316339537802182011-08-05T09:47:00.003+07:002011-08-05T09:52:05.794+07:00Berikan yang Terbaik<div style="text-align: justify;">
Suatu ketika, Owner Mercedez Benz memiliki masalah dengan kran air di kamar
mandi dalam rumahnya. Kran tersebut selalu bocor sampai Big Bos Mercedez itu
khawatir akan keselamatan anaknya yang mungkin saja dapat terpeleset dan jatuh.
Mengikuti rekomendasi temannya, Mr. Benz menghubungi tukang ledeng agar
memperbaiki kran miliknya. Akhirnya dibuat perjanjian untuk memperbaiki yaitu 2
hari kemudian. Krn si tukang ledeng cukup sibuk. Sama sekali si tukang ledeng tidak mengetahui bahwa si penelpon adalah termasuk orang penting, pemilik
perusahaan mobil terbesar di Jerman.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah ditelpon, satu hari kemudian si tukang ledeng menghubungi Mr. Benz untuk menyampaikan ucapan terima kasih karena telah bersedia menunggu hingga satu
hari lagi. Mr. Benz pun kagum atas pelayanan si tukang ledeng dan cara
berbicaranya. Hari berikutnya pada hari yang telah ditentukan, si tukang ledeng
datang untuk memperbaiki kran yang bocor di rumah Mr. Benz. Setelah diutak-atik,
akhirnya kran pun selesai diperbaiki dan setelah menerima pembayaran atas jasanya,
si tukang ledeng pulang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekitar 2(dua) minggu kemudian setelah hari itu, si tukang ledeng menelpon
Mr. Benz untuk menanyakan apakah kran yang telah diperbaiki sudah benar-benar beres dan
tidak ada masalah yang timbul? Ternyata Mr. Benz puas akan kerja si tukang
ledeng dan mengucapkan terima kasih atas pelayanan si tukang ledeng. Mr. Benz
berpikir, bahwa orang ini pasti orang yang hebat walaupun hanya tukang ledeng.
Beberapa bulan kemudian Mr. Benz merekrut si tukang ledeng untuk bekerja di
perusahaannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahukah Anda siapa namanya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya, dialah Christopher L. Jr. Saat ini jabatannya adalah General Manager
Customer Satisfaction and Public Relation di Mercedez Benz</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cerita di atas memberikan pelajaran kepada kita untuk memberikan yang terbaik di
kehidupan ini apapun posisi kita saat ini.</div>
Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-40723636807808419562011-06-22T14:07:00.000+07:002011-06-22T14:07:59.078+07:00Berpikir PositifPanjul mengalami kecelakaan lalu lintas,ia koma selama dua hari. Begitu sadar Panjul mendapati Ponirem istrinya duduk menunggu dengan setia di samping tempat tidur dimana Panjul dirawat.<br />
<br />
Sambil berlinang air mata, Panjul berkata kepada Ponirem,”Bu’ne…,dulu waktu saya sedang berjuang menyelesaikan studi di universitas,beberapa kali saya gagal gara-gara tidak pernah belajar dan kamu ada di samping saya menyemangati agar terus mencoba lalu akhirnya saya lulus dengan terpaksa diluluskan karena waktu belajarku sudah hampir habis.<br />
<br />
Waktu saya melamar kerja dan gagal melulu karena saya pinginnya langsung jadi direktur,kamu juga ada di samping saya.<br />
<br />
Waktu saya dipecat dari kantornya pak Pius gara-gara saya sering ngomongin yang jorok dan condong ke porno,bu’ne juga ada di samping saya.<br />
<br />
Sekarang saya sudah punya pekerjaan baru menjadi satpam di kantornya pak Handoyo di bekasi , dijanjikan untuk diangkat jadi kepala satpam enam bulan kedepan, kamu masih terus berada di samping saya. Hadoh bu’ne…..kamu kok masih di samping saya…<br />
<br />
Mendengar omongan panjul dengan suara bergetar itu,Ponirem tak sadar meneteskan air mata tanda haru. Kemudian Panjul melanjutkan, ”Sekarang saya mengalami kecelakaan dan peluang untuk jadi kepala satpam sepertinya gagal. Waktu saya sadar,saya pun menemukan kamu di samping saya.Saya ingin mengatakan sesuatu kepadamu. ”Ponirem semakin tersedu-sedu dan memeluk Panjul dengan erat sambil berkata,”Mau<br />
mengatakan apa toh pa’ne….”<br />
<br />
Sambil merenggangkan pelukan Ponirem,Panjul pun berkata,”dari rentetan kejadian itu dan kamu selalu ada di sampingku,sepertinya ka…kaamu…..”<br />
<br />
Ponirem melepaskan pelukan dan berkata,”Kamu apa…?”<br />
<br />
“Kamu pembawa sial buatku” kata Panjul.<br />
<br />
“Eh,laki-laki pesek,rambut kriting,item legam,teganya kamu ngomong begitu ya. Dasar, tidak tau diuntung!!!”<br />
<br />
“Sahabat,Janganlah kita memandang segala sesuatu yang menimpa kita dari sisi negatifnya saja,karena itu akan membuat kita kehilangan rasa syukur”Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-62190813492413615182011-06-22T13:41:00.001+07:002011-06-22T13:44:19.610+07:00I LOVE YOU FULL......Ada Wanita kulitnya hitam. Wajahnya tidak menarik, usianya mulai tua.<br />
<br />
Dijodohkan dengan seorang lelaki kaya dan tampan. Setelah bertemu wanita itu lelaki tersebut sejenak ragu kembali.<br />
<br />
Sanggupkah ia menjalani keputusannya? Tetapi karena itu permintaan dari kedua orang tua nya ia tidak dapat menolak dan memutuskan untuk menikahi dan mencintai perempuan itu. Apapun resikonya.<br />
<br />
Suatu saat perempuan itu berkata padanya, "Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah ini untuk mencari wanita idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri."<br />
<br />
Tapi lelaki itu malah menjawab, "Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu. Aku tak kan menikah lagi."<br />
<br />
Semua orang terheran-heran. Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka. Bahkan mereka dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang luar biasa. Bertahun-tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini padanya.<br />
<br />
Lelaki itu menjawab dengan enteng : "Aku memutuskan untuk mencintainya. Aku berusaha melakukan yang terbaik. Tapi perempuan itu melakukan semua kebaikan yang dapat ia lakukan untukku. Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan wajah jeleknya dalam kesadaranku. Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisik."<br />
<br />
Begitulah cinta ketika ia terurai jadi perbuatan. Ukuran integritas cinta adalah ketika cinta bersemi dalam hati... terkembang dalam kata... terurai dalam perbuatan... Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya. Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan dan tidak nyata<br />
<br />
Kalau cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon; Akarnya terhujam dalam hati, Batangnya tegak dalam kata, Buahnya menjumbai dalam perbuatan.<br />
<br />
Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh perbuatan. Kecantikan lahiriah tidak akan abadi, lambat laun akan berubah. Inner Beauty akan abadi selamanya.<br />
<br />
Cinta berdasarkan penampilan fisik akan berubah seiring perubahan fisik cinta yang muncul dari hati karena pribadi dan menerima pribadi apa adanya akan saling melengkapi dan menjaga.<br />
<br />
Jangan mudah jatuh cinta karena penampilan fisik, cintailah orang karena pribadinya.Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-20331688217860932762011-04-05T12:22:00.000+07:002011-04-05T12:22:05.771+07:00Secangkir Kopi Kehidupan<div style="text-align: justify;">Dalam sebuah Reuni, beberapa alumini menjumpai guru sekolah mereka dulu. Melihat para alumni tersebut ramai-ramai membicarakan kesuksesan mereka, guru tersebut segera ke dapur dan mengambil seteko kopi panas dan beberapa sangkir kopi yang berbeda-beda. Mulai dari cangkir yang terbuat dari kristal, kaca, melamin dan plastik. Guru tersebut menyuruh para alumni untuk mengambil cangkir dan mengisinya dengan kopi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Setelah masing-masing alumni sudah mengisi cangkirnya dengan kopi,guru berkata, “Perhatikanlah bahwa kalian semua memilih cangkir yang bagus dan kini yang tersisa hanyalah cangkir yang murah dan tidak menarik. Memilih hal yang terbaik adalah wajar dan manusiawi. Namun persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang bagus perasaan kalian mulai terganggu. Kalian secara otomatis melihat cangkir yang dipegang orang lain dan mulai membandingkannya. Pikiran kalian terfokus pada cangkir padahal yang kalian nikmati bukanlah cangkirnya melainkan kopinya”. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Hidup kita seperti kopi dalam analogi tersebut diatas,sedangkan cangkirnya adalah pekerjaan,jabatan,dan harta benda yang kita miliki. Pesan Moralnya, “Jangan berpikir bahwa kekayaan yang melimpah, karier yang bagus dan pekerjaan yang mapan merupakan jaminan kebahagian.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Itu konsep yang sangat keliru. Kualitas hidup kita ditentukan oleh “ Apa yang ada di dalam” bukan “Apa yang kelihatan dari luar “. Apa gunanya kita memiliki segalanya,namun kita tidak pernah merasakan damai, suka cita dan kebahagian di dalam kehidupan kita? Itu sangat menyedihkan karena itu sama seperti kita menikmati kopi basi yang disajikan di sebuah cangkir kristal yang mewah dan mahal. “Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya.</div><div style="text-align: justify;">“Selamat menikmati Secangkir Kopi Kehidupan “</div>Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-60829581887460346642011-04-05T12:11:00.002+07:002011-04-05T12:11:39.255+07:00Cukup Itu Berapa?<div style="text-align: justify;">Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup".</div><div style="text-align: justify;"><br />
Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.<br />
~~~~~<br />
<br />
Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata "cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup?<br />
<br />
Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.<br />
<br />
Cukup adalah persoalan kepuasan hati.<br />
<br />
Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri. Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya. "Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri.<br />
<br />
Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan.<br />
<br />
Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup. Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.<br />
<br />
Belajarlah untuk berkata "Cukup".</div>Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-63531625090643650682011-04-03T20:36:00.000+07:002011-04-03T20:36:09.617+07:00Orang KayaMelihat orang dengan dandanan necis perlente, cincin emas melingkar, jam tangan, sepatu fashion dan asesoris merek terkenal. <br />
<br />
Menenteng gadget mutakhir nan mahal sekelas BlackBerry, iPhone serta kunci mobil mewah. <br />
<br />
Tidak lupa dengan aroma parfum bermerk, tentu akan membuat kebanyakan orang berdecak kagum dan minder karena sudah merasa langsung berada di strata sosial ekonomi yang berbeda. Penampilan borju yang tampak kasat mata seperti itu seolah-olah sudah men-judge bahwa pastilah mereka itu adalah ORANG KAYA yang bergelimang harta benda, rumah mewah, mobil mewah lebih dari satu, bisa beli ini itu cukup dengan tunjuk jari saja.<br />
<br />
Ya, orang kaya bagi sebagian kita diartikan seperti penjelasan pembuka di atas. Intinya orang kaya itu identik dengan ciri-ciri harta <br />
benda yang nampak kasat mata oleh mata kita. <br />
Punya HP baru, rumah baru, liburan tiap tahun, mobil baru, TV baru pasti akan dicap sebagai orang kaya. <br />
<br />
Padahal definisi seungguhnya ORANG KAYA sebenarnya tidaklah seperti itu dan sangat berbeda. Karena kadang kita terbalik dan salah kaprah membedakan antara Orang Kaya dengan Orang Mampu/Berharta.<br />
<br />
Coba perhatikan, apa sih bedanya Anda punya mobil Innova dengan orang yang punya mobil Mercy? Toh Anda juga bisa naik mobil roda empat, sehingga tidak kehujanan dan kepanasan. Apa bedanya Anda makan siang di RM Padang dengan yang makan di Restoran Jepang? Toh, Anda juga bisa makan dengan kenyang. Apa bedanya Anda liburan di Bali dengan orang yang liburan di Paris? Toh, Anda dan keluarga bisa bersantai menikmati suasana indah dan mengurangi stress kerja selama ini. Apa bedanya Anda terbang naik Lion Air dengan orang yang terbang naik Garuda Kelas Bisnis? Toh Anda bisa juga terbang hingga sampai tujuan. Apa bedanya Anda naik haji reguler dengan yang naik haji kelas eksekutif? Toh Anda juga akhirnya bisa melaksanakan rukun haji dengan baik dan lancar. Apa bedanya Anda punya gadget Nokia dengan orang yang punya iPhone? Toh Anda juga bisa menerima dan mengirim pesan suara dan teks dll.<br />
<br />
ORANG KAYA dan ORANG MAMPU<br />
Kalau yang Anda maksudkan bahwa yang punya Mercy, iPhone, Naik Haji kelas eksekutif, naik Garuda, dll adalah orang kaya, Anda SALAH BESAR! Karena yang benar mereka adalah ORANG MAMPU. Dalam artian adalah orang yang mampu dan mau MEMBAYAR LEBIH! Padahal apakah kita tahu bahwa bisa jadi mereka mampu membayar lebih tersebut bukan dari uang mereka sendiri alias duit hutang atau malah dapat bonus/hadiah :)<br />
<br />
Nah, mungkin kita jadi penasaran dan bertanya-tanya. Jadi seperti apa sih yang dinamakan orang kaya itu?? <br />
<br />
Yes, pertanyaan yang bagus. Orang itu dinamakan kaya bukan dari JUMLAH HARTA baik yang nampak kasat mata sehari-hari dan yang tersimpan di tabungan, deposito, emas, saham, dll. Melainkan orang yang dinamakan dan pantas menyandang status ORANG KAYA adalah dari seberapa lama dia mampu mencukupi kehidupannya dan keluarganya dengan segala standar hidup yang mereka inginkan dengan KEKAYAAN BERSIH yang dimiliki saat ini. Jadi ukurannya adalah bukan JUMLAH HARTA-nya melainkan WAKTU BERTAHAN-nya. . <br />
<br />
Coba berikan contoh supaya kami lebih paham!<br />
<br />
Oke begini, coba hitung seluruh pengeluaran Anda tiap bulan, berapa kira-kira rata-ratanya? Silahkan dijumlahkan pengeluaran rutin tiap bulan seperti bayar tagihan telepon, listrik, sekolah anak, keperluan dapur, makan, dll. Setelah itu coba hitung seluruh harta yang Anda miliki seperti rumah, tanah, kendaraan, furnitur rumah tangga, HP, emas, tabungan, deposito, dll. Kemudian coba hitung seluruh pokok hutang yang sedang Anda miliki sekarang seperti hutang ke teman/keluarga, hutang kartu kredit, hutang KPR, hutang kendaraan bermotor, dsb. Dari sana coba Anda hitung untuk mendapatkan KEKAYAAN BERSIH yang Anda miliki. Sehingga rumusnya:<br />
<br />
Kekayaan Bersih = Total Harta-Total Hutang<br />
<br />
Nah, selanjutnya dari jumlah Kekayaan Bersih tersebut baru lah kita bisa tahu apakah kita ORANG KAYA atau BELUM KAYA :) Caranya yaitu dengan rumus berikut:<br />
<br />
WAKTU BERTAHAN = Kekayaan Bersih/Standar Hidup Per Bulan<br />
<br />
Jadi misalnya Kekayaan Bersih Anda adalah Rp. 1.000.000.000 dengan Biaya Hidup Anda per bulan rata-ratanya adalah Rp. 25.000.000. Maka Waktu Bertahan Anda adalah 40 BULAN. Artinya Anda dapat hidup tenang dan nyaman dengan standar hidup Anda inginkan selama 40 bulan atau setara 3,3 tahun!<br />
<br />
Berarti sekarang Anda bisa mengukur apakah dengan 3,3 tahun tersebut sudah bisa aman atau belum? Jawabannya tentu bisa Anda jawab sendiri :) . Jadi sekali lagi orang kaya itu ternyata bukan berdasarkan banyaknya harta yang dimiliki, melainkan seberapa banyak harta tersebut mampu kita kumpulkan dan diakumulasikan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup kita.<br />
<br />
Kalau misalnya ada suatu kesempatan untuk Anda bertahan lebih lama, apakah mau? Orang boleh bilang kalau 'uang bukanlah segalanya',... tapi ngaca dong.... dimana-mana perlu uang....<br />
Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-12909896606872894752011-03-24T16:20:00.000+07:002011-03-24T16:20:15.574+07:00Bunyi Yang Punya Arti<div style="text-align: justify;">Suatu hari, seseorang dari desa mengunjungi temannya di kota. Bunyi ribut mobil-mobil dan derap orang yang lalu-lalang sangat menganggu orang desa itu. Kedua orang itu kemudian berjalan-jalan dan tiba-tiba orang desa itu berhenti, menepuk pundak temannya dan berbisik, "Berhentilah sebentar. Apakah kamu mendengar suara yang kudengar?”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Teman kotanya itu menoleh ke arah orang desa itu sambil tersenyum, dan kemudian berkata, "Yang saya dengar hanyalah suara klakson mobil serta suara orang lalu-lalang. Apa yang kau dengar?" </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Ada seekor jangkrik di dekat sini dan saya bisa mendengar suara nyanyiannya." sahut orang desa itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Teman dari kota itu mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, "Saya pikir kamu hanya bergurau. Tidak ada jangkrik di sini. Dan seandainya ada, bagaimana orang bisa mendengar suaranya di tengah kebisingan jalan ini? Jadi kamu pikir kamu bisa mendengarkan suara seekor jangkrik?”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kata orang desa itu, "Ya! Ada satu ekor yang bernyanyi di sekitar sini sekarang.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Orang desa itu berjalan ke depan beberapa langkah, lalu berdiri di samping tembok suatu rumah. Di situ ada tanaman yang tumbuh merambat. Orang desa itu memetik beberapa daun, dan di atas daun itulah terdapat seekor jangkrik yang bernyanyi keras sekali.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Teman dari kota itu kini bisa melihat jangkrik itu, dan dia pun mulai bisa mendengarkan suara nyanyiannya. Ketika mereka kembali berjalan-jalan, orang kota itu berkata kepada teman desanya, "Kamu secara alami bisa mendengar lebih baik dari kami."<br />
</div><div style="text-align: justify;">Orang desa itu tersenyum dan kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata, "Saya tidak setuju dengan pendapatmu. Orang desa tidak bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Sekarang lihat, saya akan memperlihatkannya kepadamu!"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Lalu, orang desa itu mengambil uang logam dan menjatuhkannya di trotoar. Bunyi uang logam itu membuat banyak orang menoleh ke arahnya. Kemudian orang desa itu memungut uang logam itu dan menyimpannya kembali di kantungnya, dan kedua orang itu kembali berjalan-jalan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kata orang desa itu, "Tahukah kamu sobat, suara uang logam itu tidak lebih keras daripada nyanyian jangkrik tadi. Meski demikian, banyak orang kota mendengarnya dan menoleh ke arahnya. Di lain pihak, saya adalah satu-satunya orang yang mendengar suara jangkrik itu. Alasannya tentu bahwa bukan orang desa bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Tidak. Alasannya adalah bahwa kita selalu mendengar dengan lebih baik hal-hal yang biasanya kita perhatikan."<br />
-----</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seringkali ketika kita dalam masalah, kita berteriak memohon pertolongan pada Tuhan, dan kita merasa Dia diam saja. Ketika membaca cerita ini kita jadi sadar, sebabnya bukan karena Tuhan tidak menjawab, tapi karena kita lebih fokus pada diri kita sendiri dan permasalahannya daripada fokus pada Tuhan dan pertolonganNya. Kita memasang telinga agar Tuhan menjawab sesuai dengan keinginan dan cara kita dan menolak suara Tuhan yang mengatakan bahwa Dia menyediakan jalan lain yang lebih baik! </div>Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-88396867593961867362011-03-15T11:06:00.001+07:002011-03-15T11:07:14.938+07:00Aku tidak akan menyakiti hati seorang cewe seperti ini<div style="text-align: justify;">Boy adalah seorang cowo yang menjadi buta karena sebuah kecelakaan. Sejak ia menjadi buta..ia merasa terasing dari lingkungannya. Ia merasa tidak ada seorang pun yang memperhatikan atau menyayanginya..<br />
<br />
Hingga kemudian hadirlah Girl dalam hidupnya. Girl sangat sayang dan perhatian pada Boy. Ia tidak pernah mempermasalahkan kebutaan Boy sebagai suatu kekurangan yang berarti. Ia sungguh-sungguh mencintai Boy dengan tulus...<br />
<br />
Suatu hari berkatalah Boy kepada Girl..<br />
<br />
B : Girl...mengapa kamu begitu menyayangiku..?<br />
G: hmmm..entahlah..aku tidak pernah tau alasan mengapa aku begitu menyayangimu..yang aku tahu..aku benar-benar tulus menyayangimu<br />
Boy..(tersenyum)</div><div style="text-align: justify;">B : tapi..aku kan buta..apa yang bisa aku perbuat untukmu..? apa yang bisa aku berikan buatmu..?<br />
G : Boy..aku tidak mengharap apapun darimu..buatku..kamu bisa ceria setiap hari dan menyayangiku dengan tulus itu sudah cukup..aku senang ketika kau merasa senang..<br />
<br />
B : (terharu) belum pernah ada orang yang begitu menyayangi aku yang buta seperti ini..<br />
G : (menggenggam tangan Boy sambil tersenyum)<br />
<br />
B : Girl..kalo sampai suatu saat nanti aku bisa melihat lagi..aku pasti akan menikahimu.. karena hanya kamu satu-satunya orang yang dengan tulus menyayangiku...<br />
G : benarkah..?<br />
<br />
B : iya..aku janji..kalau suatu saat nanti aku bisa melihat, PASTI aku akan menikahimu..<br />
G : (terharu) terima kasih Boy..aku sangat menyayangimu...<br />
<br />
B : (tersenyum) ya..aku tahu itu..aku juga sangat menyayangimu Girl..<br />
<br />
singkat cerita..<br />
Boy melakukan operasi cangkok mata dan berhasil.. </div><div></div><div style="text-align: justify;">ia mampu melihat lagi..<br />
Ia pun tidak sabar untuk segera menemui Girl..<br />
<br />
Pergilah ia mencari Girl..<br />
sampai ia berhasil menemukannya...<br />
Namun...<br />
alangkah terkejutnya ia mengetahui bahwa ternyata Girl adalah seorang gadis buta..<br />
Ia tidak bisa menerimanya..Ia pun menolak Girl..<br />
Ia lupa akan semua janjinya...<br />
<br />
G : Boy..bukankah kamu sudah berjanji akan menikah denganku..?<br />
<br />
B : ummm....(bimbang) ya memang aku pernah berkata begitu..tapi tidak dengan keadaanmu yang seperti ini..<br />
<br />
G : Bagaimana mungkin kamu mengingkari janjimu sendiri..? bukankah kau bilang hanya aku satu-satunya orang yang menyayangimu..?<br />
<br />
B : eeeerr...maaf Girl..tapi aku tidak bisa menikah dengan gadis buta..maaf..<br />
<br />
Boy pun pergi meninggalkan Girl..<br />
<br />
Girl yang kecewa dan merasa dikhianati, memilih untuk bunuh diri. Saat ia ditemukan meninggal, ada sepucuk surat disakunya..<br />
<br />
"Dear Boy...<br />
Memang tidak banyak yang bisa aku berikan padamu..tidak banyak yang bisa aku lakukan untukmu. Namun..aku sungguh-sungguh tulus menyayangimu. Semoga kedua mataku itu bisa berguna bagimu, bisa membawakan terang dan keceriaan dalam hidupmu kembali.."<br />
<br />
Kadang kala kita tidak boleh melihat sesuatu hanya dengan mata..melainkan juga dengan hati kita. Mata itu bisa menipu..namun hati tidak. Kata hati selalu merupakan kejujuran terdalam dalam hidup manusia..~<br />
<br />
Kirim cerita ini ...dan kamu akan mendapatkan kisah cinta yang indah dalam hidupmu.. Jangan biarkan kisahmu berakhir seperti mereka..<br />
<br />
Jika kamu cowo..kirim cerita ini dengan judul "Aku tidak akan menyakiti hati seorang cewe seperti ini.."jika kamu cewe..kirim<br />
dengan judul "Aku akan berusaha menyayangi seorang cowo seperti ini...</div>Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-81072799234760119672011-03-05T00:45:00.000+07:002011-03-05T00:45:44.759+07:00Maafkan Aku Ya<div style="text-align: justify;">Seorang Ibu Guru TK mengadakan "permainan". Ibu Guru menyuruh muridnya membawa kantong plastik transparan 1 buah dan kentang. Masing-masing kentang tersebut diberi nama berdasarkan nama orNG yang dibenci. Sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa, tergantung jumlah orang yang dibenci.<br />
<br />
Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka, tiap-tiap kentang diberi nama sesuai nama orang yang dibenci. Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu.<br />
<br />
Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap. Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.<br />
<br />
Ibu Guru: "Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu?"<br />
<br />
Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut ke manapun mereka pergi. Guru pun menjelaskan apa arti dari "permainan" yang mereka lakukan.<br />
<br />
Ibu Guru: "Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain".<br />
<br />
Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemanapun kita pergi. Itu hanya 1 minggu, bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ?<br />
<br />
Alangkah tidak nyamannya ...<br />
<br />
Karena itu, lepaskanlah pengampunan kepada orang yang Anda benci.<br />
<br />
Karena ketika anda tidak mau mengampuni, anda seperti sedang memegang bola berduri. Semakin anda tidak mau melepaskan bola berduri itu, anda sendiri yang akan merasakan sakit. Karena itu tidak ada jalan lain kecuali melepaskan pengampunan.<br />
<br />
Jadi bagi semua orang yang pernah aku sakiti dan pernah tersinggung karena perkataan maupun perbuatanku baik sengaja maupun tidak, aku mohon maaf yah... Semoga tidak ada kebencian lagi diantara kita...</div>Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-4095651193161101092011-03-04T10:38:00.002+07:002011-03-04T10:38:37.739+07:00Cinta Bisa Melihat<div align="justify">Diceritakan ada seorang ibu melihat ada 3 orang laki-laki di halaman rumahnya. Ketiga laki-laki tersebut terlihat letih dan lapar. Ibu itu mengajak mereka masuk untuk makan, tapi mereka bertanya, "apakah suamimu sudah pulang?" "Belum" jawab Ibu itu. "Kalau begitu kami tidak bisa masuk." </div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Ketika suaminya pulang, ibu itu menceritakan tentang ketiga laki-laki tersebut, dan suaminya menyuruhnya mengajak ketiga orang itu untuk masuk. Ketika ibu itu menyuruh mereka masuk, salah seorang dari laki-laki tersebut berkata: "Yang itu bernama Kekayaan, yang itu Kesuksesan dan saya Cinta. Kalian harus memilih salah satu dari kami untuk masuk ke dalam rumahmu, kami tidak bisa masuk bersama-sama."<br />
</div><div align="justify">Ibu itu masuk ke dalam dan menceritakan apa yg dikatakan orang itu, suaminya berkata: "suruh Kekayaan masuk, saya ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan." Tapi Ibu itu berkata: "lebih baik Kesuksesan, biar semua pekerjaan kita selalu penuh dengan Kesuksesan." Anak-anak mereka berkata: "lebih baik Cinta, biar rumah ini selalu penuh dengan Cinta," Akhirnya semua setuju untuk mengajak Cinta masuk, Ibu itu kembali ke depan dan berkata, "yang bernama Cinta silahkan masuk."</div><div align="justify"><br />
</div><div align="justify">Ketika orang yang bernama Cinta berjalan masuk, kedua orang yang lain mengikutinya. Si Ibu heran dan berkata, "kami hanya mengundang Cinta, kenapa kalian ikut?" Orang itu berkata, "Kalau Ibu memilih Kekayaan atau Kesuksesan, kami hanya bisa berjalan sendiri-sendiri. Tapi karena Ibu memilih CINTA, kami berdua akan selalu mengikutinya kemanapun dia berjalan. Sebenarnya kami berdua ini buta, hanya Cinta yang bisa melihat dan menuntun kami kemanapun dan kapanpun juga...."<br />
<br />
Begin with LOVE...<br />
Expect Blessing ...<br />
Share Goodness ...<br />
Shine like the sun ...<br />
Inspire everybody ...<br />
Never forget that!...</div>Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-35841742456516511252011-03-04T10:27:00.002+07:002011-03-04T10:27:28.038+07:00BersyukurSeorang petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah sambil diguyur air hujan.Tiba-tiba lewat sebuah motor didepan mereka. Berkatalah petani kepada istrinya,"Lihat Bu,betapa bahagianya suami istri yang naik motor itu meski mereka kehujanan,tapi mereka bisa cepat sampai dirumah tidak seperti kita yg harus lelah berjalan untuk sampai kerumah."<br />
<br />
Sementara itu pengendara motor dan istrinya yg sedang berboncengan dibawah derasnya air hujan melihat sebuah mobil pick up lewat didepan mereka. Pengendara motor itu berkata kpd istrinya,"Lihat Bu,betapa bahagianya orang yg naik mobil itu,mereka tidak perlu kehujanan spt kita."<br />
<br />
Didalam mobil pick up yg dikendarai sepasang suami istri terjadi perbincangan ketika sebuah sedan Mercy lewat,"Lihatlah Bu,betapa bahagia org yg naik mobil bagus itu,pasti nyaman dikendarai tdk spt mobil kita yg sering mogok."<br />
<br />
Pengendara mobil Mercy itu seorang pria kaya,dan ketika dia melihat sepasang suami istri yg berjalan bergandengan tangan dibawah guyuran air hujan, pria kaya itu berkata dlm hati,"Betapa bahagianya suami istri itu,mereka dgn mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini,sementara aku & istriku tdk pernah punya wkt utk berduaan krn kesibukan masing-masing."<br />
<br />
Kebahagiaan takkan pernah kita miliki jika kita hanya melihat kebahagiaan milik org lain,dan selalu membandingkan hidup kita dengan hidup org lain.<br />
<br />
Bersyukurlah senantiasa atas hidupmu, supaya kau tahu dimana kebahagiaan itu berada.Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-233358983473258192011-02-10T12:38:00.000+07:002011-02-10T12:38:49.276+07:00Jiwa KitaDahulu kala ...<br />
Ada seorang raja yang mempunyai 4 isteri.<br />
<br />
Raja ini sangat mencintai isteri keempatnya dan selalu menghadiahkannyapakaian-pakaian yang mahal dan memberinya makanan yang paling enak. Hanya yang terbaik yang akan diberikan kepada sang isteri.<br />
<br />
Dia juga sangat memuja isteri ketiganya dan selalu memamerkannya kepejabat-pejabat kerajaan tetangga. Itu karena dia takut suatu saat nanti,isteri ketiganya ini akan meninggalkannya.<br />
<br />
Sang raja juga menyayangi isteri keduanya. Karena isterinya yang satu inimerupakan tempat curahan hatinya, yang akan selalu ramah, peduli dan sabarterhadapnya. Pada saat sang raja menghadapi suatu masalah, dia akanmengungkapkan isi hatinya hanya pada isteri kedua karena dia bisamembantunya melalui masa-masa sulit itu.<br />
<br />
Isteri pertama raja adalah pasangan yang sangat setia dan telah memberikan kontribusi yang besar dalam pemeliharaan kekayaannya maupun untuk kerajaannya. Akan tetapi, si raja tidak peduli terhadap isteri pertamanya ini meskipun sang isteri begitu mencintainya, tetap saja sulit bagi sang raja untuk memperhatikan isterinya itu.<br />
<br />
Hingga suatu hari, sang raja jatuh sakit dan dia sadar bahwa kematiannya sudah dekat. Sambil merenungi kehidupannya yang sangat mewah itu, sang raja lalu berpikir, "Saat ini aku memiliki 4 isteri disampingku, tapi ketika aku pergi, mungkin aku akan sendiri..".<br />
<br />
Lalu, bertanyalah ia pada isteri keempatnya, "Sampai saat ini, aku palingmencintaimu, aku sudah menghadiahkanmu pakaian-pakaian yang paling indah dan memberi perhatian yang sangat besar hanya untukmu. Sekarang aku sekarat, apakah kau akan mengikuti dan tetap menemaniku?""Tidak akan!" balas si isteri keempat itu, ia pun pergi tanpa mengatakan apapun lagi. Jawaban isterinya itu bagaikan pisau yang begitu tepat menusuk jantungnya.<br />
<br />
Raja yang sedih itu kemudian berkata pada isteri ketiganya, "Aku sangat memujamu dengan seluruh jiwaku. Sekarang aku sekarat, apakah kau tetap mengikuti dan selalu bersamaku?""Tidak!" sahut sang isteri. "Hidup ini begitu indah! Saat kau meninggal, akupun akan menikah kembali!" Perasaan sang rajapun hampa dan membeku.<br />
<br />
Beberapa saat kemudian, sang raja bertanya pada isteri keduanya, " Selama ini, bila aku membutuhkanmu, kau selalu ada untukku. Jika nanti aku meninggal, apakah kau akan mengikuti dan terus disampingku? ""Maafkan aku, untuk kali ini aku tidak bisa memenuhi permintaaanmu! " jawab isteri keduanya. "Yang bisa aku lakukan, hanyalah ikut menemanimu menuju pemakamanmu. "Lagi-lagi, jawaban si isteri bagaikan petir yang menyambar dan menghancurkan hatinya.<br />
<br />
Tiba-tiba, sebuah suara berkata:"Aku akan bersamamu dan menemanimu kemanapun kau pergi." Sang raja menolehkan kepalanya mencari-cari siapa yang berbicara dan terlihatlah olehnya isteri pertamanya. Dia kelihatan begitu kurus, seperti menderita kekurangan gizi. Dengan penyesalan yang sangat mendalam kesedihan yang amat sangat, sang raja berkata sendu, "Seharusnya aku lebih memperhatikanmu saat aku masih punya banyak kesempatan!"<br />
<br />
Dalam realitanya, sesungguhnya kita semua mempunyai '4 isteri' dalam hidup kita.... :<br />
- 'Isteri keempat' kita adalah tubuh kita. Tidak peduli berapa banyak waktu dan usaha yang kita habiskan untuk membuatnya terlihat bagus, tetap saja dia akan meninggalkan kita saat kita meninggal.<br />
- Kemudian 'Isteri ketiga' kita adalah ambisi, kedudukan dan kekayaan kita. Saat kita meninggal, semua itu pasti akan jatuh ke tangan orang lain.<br />
- Sedangkan 'isteri kedua' kita adalah keluarga dan teman-teman kita. Tak peduli berapa lama waktu yang sudah dihabiskan bersama kita, tetap saja mereka hanya bisa menemani dan mengiringi kita hingga ke pemakaman.<br />
- Dan akhirnya 'isteri pertama' kita adalah jiwa, ruh, iman kita, (Pedoman) yang sering terabaikan karena sibuk memburu kekayaan, kekuasaan, dan kepuasan nafsu. Padahal, jiwa, ruh, atau iman inilah yang akan mengikuti kita kemanapun kita pergi.Jadi perhatikan, tanamkan dan simpan baik-baik dalam hatimu sekarang!Hanya inilah hal terbaik yang bisa kau tunjukkan pada dunia.Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-26359655002941567362011-02-10T12:22:00.000+07:002011-02-10T12:22:15.464+07:00Hati-Hati dengan Kebiasaan Anda<div style="text-align: justify;">Ini adalah sebuah cerita dari perkumpulan Anjing di suatu Gurun pasir. Anjing yang satu bernama Blacky dia sangat percaya diri, antusias dan berani. Suatu waktu dalam sebuah perkumpulan anjing-anjing itu ada sebuah kesepakatan untuk mengadakan lomba lari marathon di gurun pasir tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kemudian di tentukan hari dan jamnya. Setiap peserta di bekali alat komunikasi (katakanlah Handphone), untuk saling mengecek dimana keberadaan mereka sewaktu lomba berjalan. Blacky sangat yakin bahwa dia bisa memenangkan pertandingan, dia bilang " I am going to be a Winner " berkali-kali. Setiap bertemu dengan temannya dia bilang seperti itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Perlombaan di mulai, mereka sudah start. Beberapa waktu berjalan si Blacky benar-benar berada paling depan, melejit dan meninggalkan peserta lainnya, semakin jauh...jauh....jauh dan jauh. Sampai beberapa jam tidak terlihat oleh peserta yang lain. Setiap beberapa menit Blacky menelpon teman-temannya bahwa dia akan menjadi THE WINNER, dia bilang tinggal beberapa step lagi akan menuju finish.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dia tetap lari jauh meinggalkan lainnya. Dia telphone lagi ke teman-temannya, 1 step lagi dia akan MENANG. Kemudian beberapa waktu lagi dia telphone lagi ke teman-temannya bahwa garis FINISH sudah terlihat oleh dia. Anjing-anjing yang lain, terus berlari mengejar ketinggalan dan berusaha menuju Finish.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tetapi mereka sangat bingung kenapa si Blacky tidak ada di garis finish, mereka mencari si Blacky ke segala penjuru, mereka berusaha menelpon Blacky, tetapi selalu mail box dan tidak ada jawaban. Beberapa lama mereka belum temukan Blacky, kemudian para anjing sepakat untuk menyewa Helikopter untuk mencari Blacky. Mereka berputar-putar di gurun pasir tersebut dan lama belum dapatkan Blacky. Akhirnya mereka melihat ada sebuah titik kecil, kemudian helikopter tersebut menuju titik hitam tersebut. Benar sekali bahwa itu adalah Blacky, dan alangkah terkejutnya mereka karena Blacky terdiam tak bergerak sedikitpun. Mereka menyentuh hidungnya dan Blacky sudah tidak bernyawa. Beberapa dari mereka saling menganalisa, kenapa Blacky bisa seperti itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada yang berpendapat mungkin dia kelaparan, tetapi setelah di cek tas bekal makanannya masih banyak. Ada lagi yang menganalisa, mungkin dia kehausan, kemudian di cek lagi bahwa botol minumnya juga masih banyak. Ada yang lain mengira Blacky terluka, tetapi para ahli dokter hewan dari dunia anjing mengecek bahwa Blacky tidak terluka, semua tubuhnya mulus. Akhirnya ada 1 dokter yang lain memberikan alasan yang paling tepat, setelah cek secara medis, bahwa Blacky mati karena dia terlalu lama menahan air kencing, dan dia berusaha untuk membuang air kencing tersebut, tetapi lama mencari pohon dan tidak dapatkan. Jadi kebiasaan Blacky dan anjing umumnya adalah kencing di tiang pohon dengan mengangkat salah satu kakinya. Dan Blacky mati karena tidak membuang air kencingnya, karena dia tidak dapatkan pohon digurun pasir tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Apa moral dari cerita diatas?</div><div style="text-align: justify;">Bahwa kebiasaan yang jelek itu bisa membahayakan kita. Apalagi jika kita tidak sadar dan tidak mau merubah kebiasaan kita. Karena kebiasaan mempengaruhi cara hidup kita. Cara hidup kita mencerminkan karakter kita, dan Karakter kita mempengaruhi nasib dan masa depan kita. Kebanyakan orang memang sulit untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan yang sudah berlangsung berulang-ualang bahkan bertahun-tahun, dan kebanyakan orang takut kehilangan, karena setiap perubahan akan menghilangkan sesuatu. Tapi yakinlah jika perubahan baik pasti akan menjadi baik pula. </div>Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-89915506662578634322011-01-31T13:18:00.000+07:002011-01-31T13:18:12.463+07:00Kisah Nyata. Seorang Istri Akui Penyesalan di FacebookSuamiku kini telah tiada dan penyesalanku yang terus ada. Ini adalah kisah nyata di kehidupanku.<br />
<br />
Seorang suami yang kucintai yang kini telah tiada. Begitu besar pengorbanan seorang suamiku pada keluargaku. Begitu tulus kasih sayangnya untukku dan anakku. Suamiku adalah seorang pekerja keras. Dia membangun segala yang ada di keluarga ini dari nol besar hingga menjadi seperti saat ini. Sesuatu yang kami rasa sudah lebih dari cukup.<br />
Aku merasa sangat berdosa ketika teringat suamiku pulang bekerja dan aku menyambutnya dengan amarah,tak kuberikan secangkir teh hangat melainkan kuberikan segenggam luapan amarah.<br />
elalu kukatakan pada dia bahwa dia tak peduli padaku, tak mengerti aku,dan selalu saja sibuk dengan pekerjaannya.<br />
Tapi kini aku tahu. Semua ucapanku selama ini salah.dan hanya menjadi penyesalanku karena dia telah tiada.<br />
<br />
Temannya mengatakan padaku sepeninggal kepergiannya. Bahwa dia selalu membanggakan aku dan anakku di depan rekan kerjanya.<br />
<br />
Dia berkata, “Setiap kali kami ajak dia makan siang, Mas Anwar jarang sekali ikut kalau tidak penting sekali, alasannya selalu tak jelas. Dan lain waktu aku sempat menanyakan kenapa dia jarang sekali mau makan siang, dia menjawab, “aku belum melihat istriku makan siang dan aku belum melihat anakku minum susu dengan riang, lalu bagaimana aku bisa makan siang.” Saat itu tertegun, aku salut pada suamimu. Dia sosok yang sangat sayang pada keluarganya. Suamimu bukan saja orang yang sangat sayang pada keluarga,tapi suamimu adalah sosok pemimpin yang hebat. Selalu mampu memberikan solusi-solusi jitu pada perusahaan.”<br />
<br />
Aku menahan air mataku karena aku tak ingin menangis di depan rekan kerja suamiku. Aku sedih karena saat ini aku sudah kehilangan sosok yang hebat.<br />
<br />
Teringat akan amarahku pada suamiku,aku selalu mengatakan dia selalu menyibukkan diri pada pekerjaan, tak pernah peduli pada anak kita. Namun itu semua salah. Sepeninggal suamiku. Aku menemukan dokumen-dokumen pekerjaannya. Dan aku tak kuasa menahan tangis membaca di tiap lembar di sebuah buku catatan kecil di tumpukan dokumen itu, yang salah satunya berbunyi, “Perusahaan kecil CV. Anwar Sejahtera dibangun atas keringat yang tak pernah kurasa. Kuharap nanti bukan lagi CV. Anwar Sejahtera, melainkan akan diteruskan oleh putra kesayanganku dengan nama PT. Syahril Anwar Sejahtera. Maaf nak, ayah tidak bisa memberikanmu sebuah kasih sayang berupa belaian, tapi cukuplah ibumu yang memberikan kelembutan kasih sayang secara langsung. Ayah ingin lakukan seperti ibumu. Tapi kamu adalah laki-laki. Kamu harus kuat. Dan kamu harus menjadi laki-laki hebat. Dan ayah rasa,kasih sayang yang lebih tepat ayah berikan adalah kasih sayang berupa ilmu dan pelajaran. Maaf ayah agak keras padamu nak. Tapi kamulah laki-laki. Sosok yang akan menjadi pemimpin,sosok yang harus kuat menahan terpaan angin dari manapun. Dan ayah yakin kamu dapat menjadi seperti itu.”<br />
<br />
Membaca itu,benar-benar baru kusadari, betapa suamiku menyayangi putraku, betapa dia mempersiapkan masa depan putraku sedari dini. Betapa dia memikirkan jalan untuk kebaikan anak kita. Setiap suamiku pulang kerja. Dia selalu mengatakan, “ Ibu capai? Istirahat dulu saja.”<br />
<br />
Dengan kasar kukatakan, “Ya jelas aku capai, semua pekerjaan rumah aku kerjakan. Urus anak,urus cucian, masak, ayah tahunya ya pulang datang bersih.Titik.”<br />
Sungguh,bagaimana perasaan suamiku saat itu. Tapi dia hanya diam saja. Sembari tersenyum dan pergi ke dapur membuat teh atau kopi hangat sendiri. Padahal kusadari, beban dia sebagai kepala rumah tangga jauh lebih berat dibanding aku. Pekerjaannya jika salah pasti sering di maki-maki pelanggan. Tidak kenal panas ataupun hujan dia jalani pekerjaannya dengan penuh ikhlas.<br />
<br />
Suamiku meninggalkanku setelah terkena serangan jantung di ruang kerjanya, tepat setelah aku menelponnya dan memaki-makinya. Sungguh aku berdosa. Selama hidupnya tak pernah aku tahu bahwa dia mengidap penyakit jantung. Hanya setelah sepeninggalnya aku tahu dari pegawainya yang sering mengantarnya ke klinik spesialis jantung yang murah di kota kami. Pegawai tersebut bercerita kepadaku bahwa sempat dia menanyakan pada suamiku. “Pak kenapa cari klinik yang termurah? Saya rasa bapak bisa berobat di tempat yang lebih mahal dan lebih memiliki pelayanan yang baik dan standar pengobatan yang lebih baik pula?”<br />
<br />
Dan suamiku menjawab, “ Tak usahlah terlalu mahal. Aku cukup saja aku ingin tahu seberapa lama aku dapat bertahan. Tidak lebih. Dan aku tak mau memotong tabungan untuk hari depan anakku dan keluargaku. Aku tak ingin gara-gara jantungku yang rusak ini mereka menjadi kesusahan. Dan jangan sampai istriku tahu aku mengidap penyakit jantung. Aku takut istriku menyayangiku karena iba. Aku ingin rasa sayang yang tulus dan ikhlas.”<br />
<br />
Tuhan..Maafkan hamba Tuhan,hamba tak mampu menjadi istri yang baik. Hamba tak sempat memberikan rasa sayang yang pantas untuk suami hamba yang dengan tulus menyayangi keluarga ini. Aku malu pada diriku. Hanya tangis dan penyesalan yang kini ada.<br />
<br />
Saya menulis ini sebagai renungan kita bersama. Agar kesalahan yang saya lakukan tidak di lakukan oleh wanita-wanita yang lain. Karena penyesalan yang datang di akhir tak berguna apa-apa. Hanyalah penyesalan dan tak merubah apa-apa.<br />
Banggalah pada suamimu yang senantiasa meneteskan keringatnya hingga lupa membasuhnya dan mengering tanpa dia sadari.<br />
<br />
Banggalah pada suamimu,karena ucapan itu adalah pemberian yang paling mudah dan paling indah jika suamimu mendengarnya.<br />
<br />
Sambut kepulangannya di rumah dengan senyum dan sapaan hangat. Kecup keningnya agar dia merasakan ketenangan setelah menahan beban berat di luar sana.<br />
<br />
Sambutlah dengan penuh rasa tulus ikhlas untuk menyayangi suamimu.<br />
Selagi dia kembali dalam keadaan dapat membuka mata lebar-lebar.<br />
Dan bukan kembali sembari memejamkan mata tuk selamanya.<br />
<br />
Teruntuk suamiku.<br />
Maafkan aku sayang.<br />
Terlambat sudah kata ini ku ucapkan.<br />
Aku janji pada diriku sendiri teruntukmu.<br />
Putramu ini akan kubesarkan seperti caramu.<br />
Putra kita ini akan menjadi sosok yang sepertimu.<br />
Aku bangga padamu,aku sayang padamu.<br />
<br />
Istrimu<br />
Rina<br />
<br />
Silahkan berbagi tulisan ini kepada saudara, teman, kerabat Anda. Saya berharap pengalaman yang saya miliki dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.***Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5789191449407205389.post-47026277576708984822011-01-13T11:07:00.002+07:002011-01-13T11:07:48.008+07:00Kekuatan Kata-KataAda akibat yang harus ditanggung untuk setiap ucapan Anda. Oleh sebab itu, Anda selalu disarankan untuk berpikir lebih dulu sebelum berbicara. <br />
<br />
Anda pasti tahu perbedaan antara perkataan "Aku perlu bantuan untuk membersihkan rumah," dengan "Kamu jangan malas! Ayo, sekarang bantu aku membersihkan rumah!" <br />
<br />
Yang pertama menyiratkan nada minta tolong, sedangkan yang kedua menyuarakan sebuah ajakan perang. Manakah yang biasa Anda katakan?!<br />
<br />
Anda bisa mengubah keadaan keluarga menjadi lebih baik lagi dengan mengubah satu kata saja. Inilah saat yang tepat, dan berikut ini beberapa contoh yang bisa menjadi inspirasi dalam kehidupan sehari-hari.<br />
<br />
Jika Anda ingin mengajukan kritik, <br />
maka ketimbang mengatakan, "Masakanmu enak, tapi sedikit kebanyakan garam," <br />
lebih baik Anda berkata, "Masakanmu enak sekali meski rasanya sedikit asin." <br />
<br />
Tak peduli seberapa positif kalimat yang Anda ucapkan, kata 'tapi' bisa merusak kesan tersebut. Kata 'tapi' bisa membuat orang yang mendengarnya tahu bahwa mereka akan mendengar berita buruk di balik kalimat manis yang disampaikan.<br />
<br />
Jika Anda ingin agar pasangan mengubah sikapnya, <br />
maka ketimbang mengatakan,"Maukah kamu berhenti merokok demi aku?!"<br />
lebih baik Anda berkata, "Maukah kamu berhenti merokok demi anak-anak?"<br />
<br />
Pasangan mungkin gengsi bila ia harus menuruti kemauan Anda, namun bila Anda menggunakan pihak ketiga, dalam hal ini adalah anak-anak, maka ia tidak akan merasa direndahkan, atau dipaksa berubah demi kepentingan Anda semata. Dan hal ini bakal membuat ia lebih bersedia untuk berubah. <br />
<br />
Jika Anda ingin mengutarakan sebuah masalah pada pasangan, <br />
maka ketimbang mengatakan, "Aku diminta datang ke sekolah anak-anak besok," <br />
lebih baik Anda berkata, "Besok pagi kita diminta menghadap ke sekolah anak-anak."<br />
<br />
Dengan mengubah kata 'aku' menjadi 'kita', maka pasangan akan menangkap kesan bahwa masalah tersebut adalah masalahnya juga. Hal ini bisa membuat ia turun tangan untuk ikut peduli. <br />
<br />
Jika Anda ingin agar orang lain turut merasakan apa yang Anda rasakan, <br />
maka ketimbang mengatakan, "Aku tahu bahwa kamu ingin aku membantumu, namun sayangnya pikiranku tidak serumit dirimu," <br />
lebih baik Anda berkata, "Aku tahu bahwa kamu ingin aku membantumu, namun sayangnya pikiranku tidak sehebat dirimu," <br />
<br />
Kuncinya hanyalah bahwa Anda tahu perkataan mana yang bisa membuat orang lain tetap merasa aman, dan mana yang bisa membuat mereka jadi down. <br />
<br />
Lebih baik Anda memilih kata yang bisa membuat orang lain merasa aman, sebab dengan demikian Anda bisa mengubah keluarga (dan hubungan dengan pasangan) menjadi lebih indah lewat perkataan Anda.Bolonhttp://www.blogger.com/profile/07321193531800158549noreply@blogger.com0